Menjelang adzan maghrib berkumandang, di sudut-sudut pesantren, terlihat wajah-wajah penuh harap. Mata mereka berbinar, menunggu momen berbuka dengan sederhana, namun penuh makna. Senyum yang tersungging di wajah para santri ketika menerima paket buka puasa adalah kebahagiaan yang tak tergantikan. Bukan hanya karena makanan yang tersaji, tetapi juga karena mereka merasa diperhatikan, dicintai, dan didoakan oleh banyak hati yang peduli.
Alhamdulillah, hari ini kami diberi kesempatan untuk menghadirkan secercah kebahagiaan bagi mereka—anak-anak yang setiap harinya berjuang dalam menuntut ilmu dan menghafal ayat-ayat suci-Nya. Mereka yang mungkin jauh dari keluarga, tetapi tetap teguh dalam langkah, menjadikan Al-Qur’an sebagai cahaya hidup mereka. Momen berbuka ini lebih dari sekadar menghilangkan dahaga dan lapar; ia adalah bentuk kasih sayang yang hadir dalam setiap suapan, dalam setiap tegukan, dalam setiap doa yang terpanjatkan.
Setiap butir nasi yang mereka makan, setiap tegukan air yang mereka rasakan, semuanya adalah bukti nyata dari kehangatan dan kepedulian para dermawan. Di balik tatapan penuh syukur itu, ada doa-doa yang melangit, ada harapan yang menggema, agar kebaikan ini terus mengalir tanpa henti. Bahwa di dunia ini, masih banyak tangan-tangan yang ingin menggenggam mereka dalam dekapan kebaikan.
Berbagi bukan sekadar memberi, tetapi juga tentang menanam benih cinta yang akan terus tumbuh dan berbuah kebaikan. Semoga setiap langkah kecil yang kita ambil menjadi ladang pahala yang tak terputus. Terima kasih kepada #SahabatPeduli yang telah ikut serta dalam kebahagiaan ini. Semoga Allah membalas setiap ketulusan dengan keberkahan yang berlipat ganda. Aamiin.